TikTok Bantah Tuduhan Mempromosikan Barang China Ketimbang Produk Lokal

Kamu pasti sering melihat video promosi produk dari China di TikTok ya. Mulai dari pakaian, perawatan wajah, peralatan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Belakangan ini banyak yang bilang kalau TikTok sengaja mempromosikan barang-barang dari negara asalnya itu daripada produk lokal Indonesia.

Padahal kan enaknya kalau kita bisa mengenal lebih dekat produk buatan anak bangsa sendiri lewat TikTok. Tapi kok konten promosi produk lokal jarang muncul di FYP kita ya? Apa bener TikTok emang sengaja ngurangin konten produk Indonesia biar produk China yang lebih ditonjolin?

Yuk kita cari tahu kebenarannya. Setelah ditelisik, ternyata TikTok membantah tuduhan ini dan bilang kalau mereka gak memihak ke produk manapun. Katanya sih mereka cuma mau nge-promote konten yang menarik dan relevan buat pengguna TikTok. Konten promosi produk China kebetulan aja lebih banyak dan laris manis saja.

Gimana menurut kamu? Percaya gak sama penjelasan TikTok? Atau emang selama ini kamu juga ngerasa kalau produk China lebih ditonjolin di TikTok?

TikTok Membantah Tuduhan Memprioritaskan Promosi Produk China Di Platformnya

TikTok sangat menyangkal tuduhan bahwa platformnya memprioritaskan promosi produk dari China. Menurut juru bicara TikTok Indonesia, Angel, konten kreator lokal dan produk Indonesia mendapat tempat yang sama dengan konten dari negara lain.

Algoritma TikTok tidak memihak

Angel menegaskan bahwa algoritma rekomendasi TikTok, For You Page (FYP), tidak didesain untuk memfavoritkan konten dari satu negara. Sebaliknya, FYP direkomendasikan berdasarkan preferensi pengguna dan popularitas konten. Jika pengguna lebih sering menyukai dan berinteraksi dengan konten lokal, maka konten semacam itu yang akan muncul di FYP mereka.

Beberapa fitur yang ditawarkan TikTok, seperti efek AR, filter, dan suara, juga tersedia bagi kreator konten dari Indonesia untuk digunakan dalam video mereka. Ini membantu kreator lokal membuat konten yang relevan dengan selera pengguna Indonesia. TikTok sendiri terus berupaya memperluas kolaborasinya dengan brand dan influencer lokal untuk mempromosikan budaya dan gaya hidup di Indonesia.

TikTok berharap rumor ini dapat segera berakhir. Platform ini berkomitmen untuk terus mendukung talenta lokal dan mempromosikan konten buatan Indonesia di seluruh dunia. Dengan dukungan pengguna, TikTok yakin bahwa kreator dan brand lokal akan terus berkembang di sini.

Apa Yang Menjadi Latar Belakang Tuduhan Terhadap TikTok?

Beberapa waktu belakangan ini, TikTok dituduh mempromosikan produk-produk dari negara asalnya, yaitu China, daripada produk lokal. Produk-produk yang dimaksud adalah pakaian, perawatan wajah, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Akibatnya, TikTok dianggap meminimalkan konten produk lokal dari Indonesia yang muncul di For You Page (FYP).

Apa Latar Belakang Tuduhan Terhadap TikTok?

  • Tuduhan ini muncul karena banyak pengguna TikTok di Indonesia yang menyadari bahwa konten promosi atau penjualan produk China lebih banyak ditampilkan di FYP mereka dibandingkan produk lokal.
  • Hal ini tentu saja membuat para pelaku usaha lokal khawatir akan persaingan yang tidak adil dari produk impor China yang didukung oleh platform TikTok.
  • Menurut beberapa pelaku usaha, produk mereka sulit mendapatkan promosi di TikTok karena harus bersaing dengan produk China yang lebih murah dan didukung penuh oleh TikTok. Promosi di TikTok juga cenderung lebih menonjolkan produk yang berasal dari China.

TikTok belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan ini. Namun demikian, tuduhan yang mengklaim bahwa TikTok mempromosikan barang China lebih banyak daripada produk lokal patut dipertanyakan kebenarannya mengingat keterbatasan data yang ada. Meskipun begitu, tuduhan ini tetap perlu ditanggapi oleh TikTok untuk menjaga kepercayaan pengguna dan mitra bisnis di Indonesia.

Bagaimana TikTok Merespons Tuduhan Tersebut?

Belakangan ini, TikTok dikabarkan memprioritaskan promosi atau penjualan produk dari negaranya sendiri, yaitu China. Produk yang dimaksud adalah pakaian, perawatan wajah, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Akibatnya, TikTok dianggap meminimalkan konten produk lokal dari Indonesia yang muncul di For Your Page (FYP).

Bagaimana TikTok merespons tuduhan tersebut?

TikTok dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka mempromosikan barang China di atas produk lokal. Perusahaan menyatakan bahwa algoritma mereka tidak memfavoritkan konten dari negara mana pun. Sebaliknya, konten yang muncul di FYP pengguna ditentukan oleh minat dan interaksi pengguna dengan video sebelumnya.

TikTok menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung kreator lokal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mereka ingin platform mereka menjadi tempat bagi semua kreator untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat mereka, terlepas dari asal negara mereka.

TikTok juga menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk meningkatkan keberagaman dan keterwakilan di platform mereka. Mereka berharap dapat terus bekerja sama dengan komunitas kreator lokal di Indonesia untuk mendukung dan mempromosikan konten yang dibuat secara lokal.

Dengan demikian, tuduhan bahwa TikTok secara sengaja mempromosikan produk China dan meminimalkan konten Indonesia adalah tidak benar. TikTok bertekad untuk menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif bagi kreator dari berbagai latar belakang. Mereka berupaya keras untuk memastikan bahwa algoritma mereka netral dan tidak memihak, sehingga konten yang muncul di FYP pengguna semata-mata didorong oleh preferensi pengguna sendiri.

Apakah Benar Konten Produk Lokal Indonesia Kurang Muncul Di FYP TikTok?

Apakah benar konten produk lokal Indonesia kurang muncul di FYP TikTok?

Sejauh ini, rumor tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Meskipun TikTok berasal dari Cina, platform ini telah berkembang menjadi aplikasi global. TikTok berusaha untuk menyesuaikan konten di FYP sesuai dengan preferensi pengguna di berbagai negara.

Di Indonesia, TikTok bermitra dengan banyak kreator lokal dan brand lokal. Kedua pihak ini telah memproduksi banyak konten menarik terkait makanan, destinasi wisata, dan produk Indonesia untuk ditampilkan di FYP pengguna Indonesia. Hal ini membantu memperkenalkan kekayaan budaya dan produk lokal kepada masyarakat.

Namun, memang benar bahwa konten produk dan brand Cina masih banyak muncul di FYP TikTok Indonesia. Ini dikarenakan TikTok sendiri merupakan platform Cina. Selain itu, belum semua kreator dan brand lokal memahami potensi TikTok sebagai media promosi. Kreator dan brand yang aktif memproduksi konten di TikTok cenderung lebih banyak muncul di FYP pengguna.

Sebenarnya, seluruh brand dan kreator memiliki kesempatan yang sama untuk promosi di TikTok. Sesuai slogan TikTok “For You”, FYP disesuaikan dengan preferensi pengguna berdasarkan konten yang paling banyak ditonton, disukai, dan dikomentari – tidak tergantung asal negara brand atau produk. Jadi, rumor yang menyatakan konten lokal kurang muncul di FYP TikTok perlu ditinjau kembali.

Brand dan kreator lokal perlu lebih aktif memproduksi konten yang relevan dan menarik di TikTok. Dengan begitu, kemungkinan konten tersebut muncul di FYP pengguna Indonesia akan semakin besar. Hal ini akan membantu memperkuat ekonomi kreatif dan produk lokal di Indonesia.

Mengapa Publik Curiga TikTok Hanya Mengutamakan Barang Impor China?

Beberapa alasan mengapa publik menduga TikTok hanya mengutamakan barang impor dari China adalah:

Konten promosi didominasi produk China

Di feed FYP, konten promosi seperti review produk, unboxing, dan lainnya didominasi oleh barang-barang buatan China seperti pakaian, peralatan rumah tangga, dan perawatan kulit. Produk lokal Indonesia jarang muncul di konten promosi semacam itu. Hal ini membuat publik beranggapan bahwa TikTok lebih mengutamakan produk dari negara asalnya.

Iklan dan sponsor lebih banyak produk China

Produk dan brand China juga mendominasi iklan pakong188 dan sponsor di TikTok. Mereka membayar influencer TikTok untuk mempromosikan barang dan jasa buatan China. Sementara itu, brand lokal Indonesia kesulitan mendapatkan kesempatan promosi yang sama di platform tersebut.

Fitur e-commerce di TikTok Shop didominasi produk China

Fitur belanja di dalam aplikasi TikTok, TikTok Shop, juga didominasi produk-produk impor China. Produk lokal Indonesia hampir tidak tersedia di TikTok Shop. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa TikTok lebih fokus pada pasar China dan kurang mendukung produk dalam negeri.

Memang sulit membuktikan tuduhan ini secara konkret. Namun dominasi konten dan promosi produk China di TikTok patut menjadi perhatian. TikTok perlu berupaya lebih adil dan memberi kesempatan yang sama bagi produk lokal untuk naik ke permukaan. Dengan begitu, platform ini dapat lebih diterima dan diminati masyarakat Indonesia.

Conclusion

Nah, apa yang bisa disimpulkan dari semua rumor ini tentang TikTok? Kita sebagai pengguna TikTok tentu saja penasaran apakah benar platform ini lebih mengutamakan produk China ketimbang produk lokal Indonesia. Kalau dilihat dari sisi bisnis, tentu TikTok ingin mempromosikan produk yang bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka. Namun, sebagai pengguna, kita juga berharap produk lokal kita mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipromosikan di TikTok.

Kita tunggu saja penjelasan resmi dari TikTok mengenai rumor ini. Semoga ke depannya, TikTok bisa memperhatikan keseimbangan antara promosi produk China dan produk lokal, terutama produk-produk unggulan dari Indonesia. Dengan begitu, TikTok bisa tetap menjadi platform hiburan yang kita sukai sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air. Sampai jumpa di video selanjutnya!